Tampilkan postingan dengan label 10 program mengatasi pengangguran dan kemiskinan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label 10 program mengatasi pengangguran dan kemiskinan. Tampilkan semua postingan

Jumat, 09 Desember 2011

10 program mengatasi pengangguran dan kemiskinan

Calon pegawai negeri sipil (PNS) harus direkrut lebih banyak, agar status penduduk yang menganggur berkurang. Loh, kan SDM yang ada sekarang di instansi-instansi pemerintahan saja sudah berlebih, banyak yang cuma datang, duduk, ngerumpi, makan pisang goreng.

Bahkan survey membuktikan waktu efektif kerja seorang PNS rata-rata hanya 3 jam perhari. Lah sudahlah, yang penting kan statusnya nggak “nganggur”.

Spoiler for caranya:

2. Menjaga eksistensi iklan rokok

Dengan iklan rokok tetap gencar seperti sekarang, maka orang-orang yang mengkonsumsi rokok akan bertahan, bahkan bertambah. Kita tahu, bahwa rokok menyebabkan menurunnya fungsi paru-paru. Ini sangat membantu bagi para tukang becak, kuli dan pengusaha kecil yang tidak punya jaminan dana pensiun agar tidak susah di hari tuanya nanti menanggung derita sakit di dalam kemiskinan.

Karena dengan banyak merokok, mereka tidak perlu mengalami hari tua.
Spoiler for caranya:

3. Pelantikan DPR dialokasikan dana super-besar

46 milyar, tidak tanggung-tanggung, kalau dibelikan mendoan akan mendapat 92 juta potong mendoan, atau kalau mendoan itu dikreseki masing-masing kresek isi 50 potong berarti ada 1.840.000 kresek (luar biasa…).

Disaat orang miskin harus makan mendoan satu buat barengan, anggota DPR makan mendoan 1.840.000 kresek. Maka orang miskin yang mendengar berita itu, akan shock, sakit hati dan beberapa mungkin serangan jantung dan mati. Praktis jumlah orang miskin berkurang.

Elite kita paling pandai bikin sakit hati orang nggak punya…
Spoiler for caranya:

4. Menjaga Sistem Pengelolaan Hutan

Tahu kan bagaimana sistem pengelolaan hutan negara kita? Negara yang menjadi tuan rumah konferensi lingkungan hidup tingkat dunia. Indonesia adalah negara no.1 di dunia untuk tingkat degradasi hutan. 3,8 juta hektar pertahun hutan kita gundul dengan sendirinya (ya nggak mungkin dengan sendirinya lah, pasti digunduli…). dan pelaku penggundulnya dibebaskan berkeliaran dari merauke sampai sabang.

Dengan gundulnya hutan, mudah sekali longsor, banjir dan bencana alam lainnya. Angka kejadian bencana alam dari masa SBY naik panggung 2004 lalu hingga sekarang masih stagnan di angka rata-rata 900 kejadian pertahun (berlipat kali dari angka kejadian sebelum tahun 2004). Dengan seringnya bencana, banyak orang miskin yang menjadi korban…

Spoiler for caranya:

5. Menyuburkan dunia persinetronan

Di sinetron diajarkan bagaimana berekspresi benci, bagaimana meliciki keluarga sendiri, bagaimana menyiksa orang lain, bagaimana berbuat jahat itu biasa. Kriminalitas banyak terinspirasi dari sinetron (tidak percaya? lihatlah berita kriminal, berapa banyak adegan sinetron yang sadis dan tidak masuk akal yang diterapkan di kehidupan nyata).

Kriminalitas menurangi pengangguran (maksudnya pelaku kriminal setidaknya tidak nganggur, tidak cuma tongkrong-tongkrong)

Spoiler for caranya:

6. Penertiban jalan raya

jalan raya harus ditertibkan, agar orang kaya yang naik mobil bisa lewat melihat pemandangannya bagus, mobil mewah bisa melaju kencang dan kalau parkir juga tidak usah takut menyerempet tenda-tenda kumuh milik PKL.

PKL digusur, seringnya tempat baru untuk relokasi mereka belum siap, mereka sudah dilarang berjualan. akibatnya mereka kehilangan sumber pendapatan, tidak bisa makan, dan akhirnya…. sudah, saya tidak tega.

Spoiler for caranya:

7. UU dilarang mengemis

Beberapa kota sudah menetapkan peraturan yang tidak memperbolehkan memungut uang di jalanan. Mengemis itu bisa dipenjara. peraturan yang bagus, bila disiapkan secara komprehensif dengan memberikan alternatif pekerjaan sebelum mereka benar-benar dilarang mengemis. Tanpa itu, alternatif hanya ada 3 :

a. Mereka harus merdukun mencari pesugihan, setidaknya memperkaya dengan pesugihan tidak diancam penjara ketimbang mengemis di jalanan
b. Mereka mati saja, daripada jadi orang miskin mau ngapa-ngapain dilarang
c. Mereka ngeyel tetap mengemis, paling juga dipenjara, toh dipenjara setiap hari ada jatah makan

Spoiler for caranya:

8. Soal Koruptor

Berapa banyak koruptor yang bebas, Adelin Lis, Tommy Suharto, Edi Tansil (masih ingat?)…belum soal BLBI, Bank Century, apalagi…. Koruptor dibuat aman, agar orang miskin terinspirasi : “jangan mau jadi orang miskin, korupsi saja..” (mbahmu… yang dikorup apa umz)

Spoiler for caranya:

9. Soal Freeport

Kerusakan lingkungan hidup akibat Freeport konon kabarnya luar biasa parahnya, menurut riset, limbah produksi freeport yang menumpuk saat ini kalau mau diangkut, cukup untuk menimbun Jakarta, Depok dan Bekasi dengan lumpur beracun setinggi 5 meter. Nah, coba itu dilakukan, berapa jumlah kemiskinan yang bisa ditekan coba…

Spoiler for caranya:

10. Iklan terima kasih Ical

Kasus hukum Lapindo belum tuntas, pembayaran bantuannya apalagi (ganti rugi kok dicicil? emang pajak boleh dicicil juga pak?), eh ada iklan terima kasih buat Pak Ical, karena dia, kehidupan rakyat sidoarjo jadi lebih baik.

Saran saya untuk pembuat iklan itu, buatlah iklan susulan, ceritanya di daerah lain meminta agar dibor juga oleh Lapindo, biar tergenang lumpur daerahnya, agar kehidupan mereka jadi lebih baik seperti orang-prang sidoarjo yang diiklan.

Sungguh iklan yang inspirasional, bukan?