Kamis, 27 Oktober 2011

Ical Mau Nyapres? Selesaikan Dulu Lapindo dan Kasus Gayus!



Aburizal Bakrie alias Ical bakal dimajukan sebagai calon presiden dari Partai Golkar. Namun ada dua hal yang dinilai mengganggu jika Ical maju sebagai capres, yakni terkait kasus lumpur Lapindo dan kasus mafia pajak Gayus Tambunan.

"Karena ada kasus lumpur Lapindo dan mafia pajak Gayus Tambunan, saya rasa Pak Ical tidak akan terlalu mulus. Kalau kedua hal itu clear, jadi peluang mulus Ical," kata peneliti politik dari The Indonesian Institute, Hanta Yudha, dalam perbincangan, Kamis (27/10/2011).

Kedua hal itu bisa diutak-atik lawan politik untuk 'menghabisi' Ical. Sedangkan tantangan Ical lainnya berasal dari internal Golkar. Sebab di dalam tubuh Golkar bercokol beberapa faksi. Menjadi tantangan bagi Ical untuk mengusung strategi agar faksionalisme tidak kuat mencuat dan merugikan dia.

"Ical mengkondisikan agar posisi tiket capres 2014 tetap jadi miliknya. Hal itu tentu sah-sah saja," sambung alumnus UGM ini.

Namun pilpres masih tiga tahun lagi. Tentu saja pengumuman capres cepat ada implikasi positif dan negatifnya. Negatifnya adalah adanya risiko seperti bonsai. Ibarat bonsai, jika ada satu tangkai yang menjulang tinggi, maka tangkai akan dipotong.

"Dipotong oleh lawan politik. Namun positifnya punya banyak waktu untuk sosialisasi. Mungkin takut terlambat keluar. Karena kalau terlambat, maka public relations dan strategi periklanan nantinya juga akan terlambat," papar Hanta.

Dalam Rapat Pimpinan Nasional II Partai Golkar yang dibuka Rabu (27/1) malam, langsung dapat diketahui siapa calon presiden partai berlambang pohon beringin untuk 2014. dia adalah Aburizal Bakrie.

Ketua Panitia Rapimnas Sharif Cicip Sutardjo menegaskan pilihan bulat ini. Menurut Cicip, dalam Rapimnas nanti hanya tinggal pengesahan saja.

"Tidak perlu lama-lama, semua setuju Ketua Umum Aburizal Bakrie jadi calon presiden 2014?" Tanya Cicip pada anggota Rapimnas di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Rabu (26/10/2011).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar